Pentingnya Vaksin Influenza untuk Jamaah Haji/Umrah

Kamis, 23 November 2017 - 22:35 WIB
Pentingnya Vaksin Influenza untuk Jamaah Haji/Umrah
Pentingnya Vaksin Influenza untuk Jamaah Haji/Umrah
A A A
BUKAN hanya kesehatan tubuh yang prima, nyatanya beribadah haji atau umrah bersama jutaan orang dari berbagai penjuru dunia rentan membuat jamaah terinfeksi penyakit yang mengancam kesehatan.
Ya, berkumpulnya orang dari 140 negara dalam jumlah besar, di mana masing-masing jamaah bisa membawa penyakit dari negaranya, suhu udara yang lebih panas/dingin, kelelahan fisik dan mental, serta imunitas yang menurun membuat jamaah berisiko terpapar penyakit. ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) sering dijumpai saat atau setelah menunaikan ibadah haji/umrah dengan gejala batuk berkepanjangan.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan 97% Staphilococcus viridans sebagai habitat normal rongga mulut, saluran napas, dan pencernaan pada manusia. "Ini bisa menyebabkan penyakit bila imunitas jamaah menurun karena kelelahan fisik dan psikis, berusia lanjut dengan penyakit penyerta, serta perubahan cuaca ekstrem," kata dr Suzy Indharty MHA Mkes SpBS(K) dalam acara diskusi Indonesian Influenza Foundation di Hotel Aryaduta, Jakarta.
Berdasarkan laporan WHO sejak September 2012-September 2013, ditemukan 130 kasus konfirmasi MERSCoV dengan 58 kematian. MERS-CoV mulai berjangkit di Arab Saudi dan menyebar ke Eropa serta bisa pula ke negara lain. Walaupun belum ditemukan kasus virus ini pada jamaah haji/umrah, termasuk TKI, ancaman virus ini perlu diwaspadai. Sayangnya, kata dr Suzy, vaksin influenza belum menjadi vaksin wajib di Tanah Air. Vaksin flu hanya disarankan merujuk kondisi iklim dan kesehatan jamaah bersangkutan.
Sementara itu, Prof Dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP mengatakan, banyak masyarakat yang masih menolak vaksin dengan berbagai alasan. "Padahal, vaksin bisa mencegah penyakit mematikan, terbukti aman dan efektif memberikan kekebalan tubuh daripada yang didapat hanya dengan konsumsi makanan/minuman tertentu, vaksin amat bermanfaat, dan kalau vaksin dihentikan, kasus penyakit akan naik lagi. Itulah lima fakta tentang vaksin," ungkap Prof Djauzi.
Dia menerangkan, banyak yang menyangsikan keefektifan vaksin karena masih bisa tertular influenza misalnya. Vaksin influenza baru efektif memberikan perlindungan pada dua minggu hingga satu bulan setelah vaksinasi dilakukan. Dengan begitu, kalau hari ini suntik ternyata besok kena flu, itu pertanda antibodi tubuh belum terbentuk.
Batuk pilek juga tidak hanya disebabkan virus influenza. Ahli memperkirakan ada sekitar 100-200 jenis virus yang menyebabkan keluhan serupa. Beberapa virus yang dapat menyebabkan selesma adalah virus Parainfluenza, Adenovirus, Rhinovirus dan MPV. Vaksin influenza hanya bekerja untuk melindungi tubuh dari empat strain virus influenza. Keempat strain virus ini meliputi dua strain virus influenza, A yaitu H3N2 dan H1N1, serta dua strain virus influenza B, yaitu Victoria dan Yamagata. Individu yang sudah vaksinasi influenza masih mungkin mengalami batuk pilek biasa yang disebabkan beragam virus penyebab selesma. Virus ini pun dapat bermutasi sehingga disarankan setahun sekali untuk vaksin.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5016 seconds (0.1#10.140)